Jenis Jenis Usaha Waralaba
Ketika kita hendak membuka usaha ritel,
kita tidak harus melakukannya sendiri dari nol. Kita bisa memulai usaha dengan
memanfaatkan sistem yang sudah ada sehingga usaha yang dijalankan bisa lebih
terjamin kelangsungannya. Hal ini bisa dilakukan seperti dengan sistem
waralaba.
Dengan menggunakan sistem waralaba, seorang
pebisnis ritel tidak perlu memikirkan bagaimana membangun usaha ritelnya secara
tepat. Peritel hanya perlu membeli hak waralaba, dan usaha ritelnya pun bisa
dilaksanakan dengan mudah dan segera.
Waralaba juga sering disebut sebagai
franchise. Franchise berasal dari bahasa Perncis yang berarti kejujuran atau
kebebasan. Maksudnya, seorang pengusaha diberikan kebebasan berupa hak-hak
untuk menjual suatu produk atau jasa mau pun layanan.
Sistem waralaba ini pertama kali
diperkenalkan di tahun 1850-an. Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal
sejak tahun 1950-an. Usaha waralaba yang berkembang di Indonesia pun cukup banyak
dan berasal dari berbagai jenis.
Sistem waralaba atau franchise ini dapat
diterapkan untuk berbagai jenis usaha seperti usaha makanan, pendidikan, agen
perjalanan, produk kesehatan, dan produk barang atau jasa yang lain. Waralaba
juga dapat dibedakan ke dalam berbagai jenis.
Jenis-jenis waralaba dapat dibedakan
menurut beberapa kriteria. Yakni, pembagian waralaba menurut kriteria atau
produk yang ditawarkan dan pembagian waralaba menurut asalnya. Berikut
penjelasan mengenai jenis-jenis waralaba atau jenis-jenis franchise.
Jenis
Waralaba menurut kriteria atau produk yang ditawarkan
1.
Waralaba produk
Jenis waralaba produk yakni waralaba dengan
produk yang ditawarkan berupa barang. Misalnya saja seperti produk makanann.
Contoh jenis usaha waralaba produk yang ada adalah : Mc.Donald, KFC, Pizza Hut,
Kebab Baba Rafi, Bakmi Raos, Tela-Tela.
2.
Waralaba jasa
Waralaba jasa adalah usaha waralaba di mana
produk yang ditawarkan berupa layanan jasa. Layanan jasa ini dapat berupa jasa
pendidikan, jasa agen perjalanan, jasa sewa video, jasa cuci mobil dan lainnya.
Contoh waralaba jasa misalnya Primagama,
English First, Jasa Sewa Video Ezy, Movie Time. Dan lain-lain.
3.
Waralaba gabungan
Waralaba gabungan merupakan jenis waralaba
dengan produk yang ditawarkan gabungan antara produk dan jasa. Misalnya saja
seperti Indomaret yang menjual produk barang, tapi juga menawarkan jasa
penjualan tiket perjalanan. Selain itu, ada juga klinik kecantikan yang
menawarkan produk kecantikan sekaligus jasa perawatan kecantikan. (Baca juga: Bentuk - Bentuk Badan Usaha)
Jenis
waralaba menurut asalnya
1.
Waralaba Luar Negeri
Waralaba luar negeri ini bila perusahaan
pewaralaba berasal dari luar negeri. Jenis waralaba yan berasal dari luar
negeri cenderung lebih disakai karena sistem yang digunakan pada umumnya lebih
jelas, merknya telah diterima masyarakat di banyak negara atau terkenal, dan
dianggap lebih bergengsi. Contoh waralaba dari luar negeri : KFC, Mc.Donald,
Pizza Hut.
2.
Waralaba dalam negeri
Waralaba dalam negeri dapat menjadi pilihan
investasi yang banyak dipilih oleh mereka yang ingin segera menjadi pengusaha,
tapi tidak punya pengetahuan cukup mengenai suatu usaha. Waralaba dalam negeri
relatif lebih murah harganya. Selain itu, piranti awal, persiapan dan
kelanjutan sistem usaha telah disediakan oleh pemilik waralaba. Contoh usaha
waralaba dari dalam negeri misalnya : Tela Krezz, Ayam Goreng Dobbi, Toni Jacks
Resto.
Pembagian jenis waralaba ini juga dapat
merujuk pada International Franchise Association (IFA). Menurut IFA yang
berkedudukan di Washington DC, terdapat empat jenis waralaba. Jenis waralaba
ini biasanya banyak digunakan di Amerika Serkat. Empat jenis waralaba menurut
International Franchise Association yakni :
1. Product Franchise
Pada jenis product franchise, produsen menggunakan produk waralaba. Produk ini
digunakan untuk mengatur bagaimana cara pedagang ritel menjual produk yang
dihasilkan oleh produsen tersebut.
Produsen memberikan hak kepada pemilik toko
untuk mendistribusikan barang-barang milik pabrik. Produsen juga mengizinkannya
menggunakan nama dan merk dagang pabrik. Untuk itu, pedagang harus membayar
biaya atau membeli persediaan minimum sebagai timbal balik dari hak-hak ini.
Contoh product
franchise dapat digambarkan seperti pada toko ban yang menjual produk dari
pewaralaba. Ia pun juga menggunakan nama dagang serta metode pemasaran yang
ditetapkan oleh pewaralaba. ( Baca juga: Memahami Hukum Perikatan)
2. Manufacturing Franchise
Manufacturing
franchise adalah jenis waralaba yang memberikan hak
pada suatu badan usaha untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat,
dengan menggunakan merek dagang dari pewaralaba.
Jenis waralaba manufacturing franchise ini seringkali ditemuka pada industri
makanan dan minuman.
3. Business Opportunity Franchise
Business
opportunity franchise ini merupakan bentuk yang
secara khusus mengharuskan pemilik bisnis untuk membeli dan mendistribusikan
produk-produk dari suatu perusahaan tertentu. Sementara perusahaan pewaralaba
menyediakan pelanggan atau rekening bagi pemilik bisnis.
Sebagai timbal baliknya, pemilik bisnis
harus membayarkan suatu biaya atau prestasi sebagai kompensasinya. Contoh jenis
waralaba ini dapat dilihat pada perusahaan yang membuat mesin-mesin penjualan
otomatis atau distributor.
4. Business Format Franchising
Business
format franchising merupakan bentuk waralaba yang
paling populer digunakan. Dengan menggunakan waralaba jenis ini, perusahaan
menyediakan suatu metode yang telah terbukti. Untuk mengoperasikan bisnis ini,
pemilik bisnis dapat menggunakan nama dan merek dagang dari perusahaan.
Umumnya, perusahaan menyediakan sejumlah
bantuan tertentu bagi pemilik bisnis. Kemudian, pemilik bisnis membayar
sejumlah biaya dan juga royalty. Terkadang, perusahaan juga mengharuskan
pemilik bisnis untuk membeli persediaan dari perusahaan pewaralaba.