Definisi Jasa dan Karakteristik Produk Jasa

Mengenal Sektor Produk Jasa


Dalam dunia bisnis, produk memang jadi hal utama. Produk merupakan komoditas yang diperjualbelikan dan menjadi basis utama dalam kegiatan bisnis. Produk ini pula yang akan dipasarkan untuk para konsumen dan menjadi fokus strategi marketing.

Produk yang ditawarkan ini dapat berupa berbagai jenis. Macam produk meliputi barang dan jasa. Secara sederhana, produk barang dapat dipahami sebagai produk yang memiliki wujud fisik, sedangkan produk jasa tidak mempunyai wujud tertentu karena yang dimanfaatkan hanya segi aktivitas, manfaat dan kepuasannya saja.

Sektor produk jasa memang cukup menarik. Nah, pada pembahasan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang produk jasa ini, termasuk pada klasifikasi produk jasa dan karakteristik produk jasa.

Apa definisi jasa?

Jika membahas mengenai produk jasa, tentu kita perlu mengetahui dan memahami apa definisi jasa itu sendiri. Definisi jasa menurut William J. Staton, yang dijabarkan oleh Buchari Alma dalam bukunya berjudul “Manajemann Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah, tidak memiliki wujud, dan ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan.

Walaupun produk jasa itu sendiri tidak berwujud, akan tetapi jasa dapat dihasilkan dari penggunaan benda-benda yang tidak berwujud maupun benda yang berwujud.

Faktor penyebab perkembangan produk jasa

Tak bisa dipungkiri kalau sektor produk jasa terus mengalami perkembangan. Dari tahun ke tahun, sektor produk jasa semakin banyak berkembang dan semakin banyak konsumen yang meminatinya.

Lantas, apa ya yang membuat produk jasa ini berkembang semakin pesat? Faktor penyebab perkembangan produk jasa ini dikarenakan beberapa hal berikut :
·         Produk-produk yang dibutuhkan oleh konsumen semakin beragam dan kompleks.
·         Produk yang dihasilkan semakin kompleks
·         Adanya peningkatan kompleksitas kehidupan
·         Adanya peningkatan pengaruh sektor jasa
·         Waktu santai yang semakin banyak
·         Persentase wanita yang masuk dalam angkatan kerja semakin besar
·         Tingkat harapan hidup semakin meningkat
·         Meningkatnya perhatian terhadap ekologi dan kelangkaan sumber daya
·         Perubahan teknologi yang berlangsung semakin cepat

Definisi Jasa dan Karakteristik Produk Jasa

Karakteristik Jasa

Karakteristik produk jasa memang berbeda dengan karakteristik produk barang. Untuk produk jasa, terdapat empat karakteristik tersendiri yang perlu dipenuhi. Empat karakteristik jasa yang utama adalah : intangibility, inseparability, variability, perishability.

a. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa mempunyai sifat intangible atau tidak berwujud. Artinya, produk dari sektor jasa ini tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum produk jasa tersebut dibeli dan dikonsumsi.

Kesimpulannya, konsep intangible pada produk jasa memiliki pengertian, yakni :
1.      Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa
2.      Sesuatu yang tidak dapat dengan mudah untuk didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami secara rohaniah.

Dengan karakteristik jasa ini, maka orang tidak dapat menilai kualitas jasa sebelum ia merasakan atau mengkonsumsinya sendiri. jadi, apabila pelanggan membeli suatu jasa, ia hanya menggunakan, memanfaatkan, atau menyewa jasa tersebut saja.

Jadi, pelanggan yang bersangkutan tidak lantas mempunyai jasa yang dibelinya. Oleh karenanya, untuk mengurangi ketidakpastian, para pelanggan harus memperhatikan tanda-tanda atau bukti kualitas dari jasa tersebut.

b. Inseparability (tidak terpisahkan)

Suatu produk barang biasanya diproduksi terlebih dahulu baru kemudian dijual. Setelah produk itu dibeli oleh konsumen, barulah bisa dikonsumsi. Kondisi ini berbeda dengan produk pada sektor jasa.

Produk jasa memiliki karakteristik yang inseparability atau tidak terpisahkan. Artinya, produk jasa ini justru dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.

Jadi, interaksi yang terjadi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa.

c. Variability (bervariasi)

Jasa juga memiliki karakteristik yang bersifat sangat variable. Artinya, ada banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis. Variasi ini biasanya tergantung pada siapa, kapan dan di mana jasa tersebut dihasilkan.

Jadi, para pembeli jasa sangat peduli dengan variabilitas yang tinggi ini. Karenanya, seringkali mereka meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan untuk memilih menggunakan suatu produk jasa tertentu.

Dalam hal ini penyedia jasa dapat melakukan tiga tahap untuk mengendalian kualitasnya. Hal yang bisa dilakukan untuk mengendalikan kualitas produk jasa, yakni :
1)      Melakukan intervensi dalam seleksi dan pelatihan personil yang baik
2)      Melakukan standarisasi proses pelaksanaan jasa atau service performance process.
3)      Memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan, survey pelanggan, dan comparison shopping, sehingga pelayanan yang kurang baik dapat dideteksi dan dikoreksi untuk kemudian memberikan perbaikan terhadap produk jasanya.

d. Perishability (habis pakai)

Jasa juga mempunyai karakteristik perishability atau habis pakai. Artinya, jasa ini merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Apalagi, bila produk ini sudah berlalu, maka tidak bisa lagi dimanfaatkan.

Misalnya saja, kamar hotel yang tidak dihuni, sebuah kursi kereta api yang kosong, atau jam tertentu tanpa pasien di tempat praktek seorang dokter, maka produk itu akan berlalu atau hilang begitu saja karena memang tidak bisa disimpan untuk dipergunakan di waktu lain lagi.

Walau demikian, hal ini tidak menjadi masalah bila permintaannya tetap karena mudah untuk menyiapkan pelayanan untuk permintaan tersebut.