Bagaimana Cara Membuat Tembusan pada Surat?
Di dalam menulis
surat yang bersifat kedinasan, umumnya terdapat aturan baku yang harus
dipenuhi. Aturan tersebut mulai dari penulisan kop surat, format surat, hingga
tata bahasa dalam surat. Salah satu hal yang juga perlu diperhatikan dalam
aturan penulisan surat dinas ini adalah penulisan tembusan.
Surat dinas pada
umumnya selalu dibubuhi dengan tembusan surat. Lantas apa tembusan surat itu
dan apa pula fungsi tembusan surat?
Apa itu tembusan? Apa fungsinya?
Tembusan surat
adalah bagian surat yang diletakkan di bagian bawah surat, yang fungsinya untuk
memberitahukan bahwa/ agar salinan surat tersebut disampaikan juga kepada pihak
lain.
Tembusan surat ini
secara umum ada tiga macam. Jenis tembusan tersebut yakni : (1) tembusan yang
objeknya hanya satu, (2) tembusan yang objeknya lebih dari satu, dan (3)
tembusan buta.
(1) Tembusan yang objeknya hanya satu
Tembusan dengan
objek yang hanya terdapat satu pihak saja ini artinya surat tersebut
diperuntukkan kepada satu orang atau satu kelompok organisasi atau satu
perusahaan tertentu saja.
Cara menulis
tembusan yang objeknya hanya satu, dapat dilihat dalam contoh tersebut :
Tembusan :
Pimpinann PT Dinar Jaya Cabang Surabaya, Wisma PU.
(2) Tembusan yang objeknya lebih dari satu
Tembusan yang
objeknya lebih dari satu ini ditujukan kepada beberapa orang atau kelompok
organisasi atau beberapa perusahaan sekaligus. Contoh penulisan tembusan ini
seperti berikut :
Tembusan :
1. Kepala Bagian Personalia
2. Kepala Koperasi
3. Bendahara
(3) Tembusan buta
Tembusan buta ini
maksudnya adalah bahwa salinan surat tersebut juga disampaikan kepada pihak
ketiga yang tidak diketahui oleh pihak penerima surat tersebut. Tembusan buta
ini bersifat rahasia.
Biasanya, contoh
surat yang menggunakan tembusan buta ini seperti surat tagihan dari kreditor
kepada debitor. Dalam surat seperti ini, BCC- nya atau tembusannya diberikan
juga kepada bank yang telah mengeluarkan referensi atau direktur di tempat si
debitor tersebut bekerja.
Cara membuat surat
tembusan buta ini, diawali dengan mengetik surat biasa yang tanpa tembusan.
Artinya, surat awal dibuat seolah –olah tanpa ada tembusan. Kemudian setelah
selesai, surat tersebut diperbanyak sesuai dengan kebutuhan atau jumlah
penerima tembusan.
Kemudian, pada
salinan surat atau duplikat surat tersebut, ditambahkan tembusan pada bagian
bawah, sama seperti tata cara menulis tembusan pada umumnya. Penulisannya,
diketik notasi tembusan buta atau dapat juga dengan notasi BCC atau (Blind Carbon Copy).
Contoh cara menulis
tembusan buta, sebagai berikut :
BCC :
1. Pimpinan Bank Mandiri Sentosa Cabang Pekalongan
2. Direktur PT Jaya Abadi Sentosa