Bagaimana Komunikasi Kantor antara Atasan dan Bawahan

Berkomunikasi dengan Bawahan

Kemampuan berkomunikasi atau  berhubungan dengan orang yang melaporkan hal-hal yang krusial bagi seorang pimpinan atau atasan adalah hal penting karena hal ini menyangkut kesuksesan dari kedua belah pihak.

Seorang pimpinan bertanggungjawab untuk menghasilkan hal yang terbaik untuk bawahan mereka yang telah mendukung dalam memenuhi tanggungjawab sang atasan.

Berikut adalah hal-hal yang penting diketahui tentang apa yang diinginkan oleh kebanyakan orang dari atasan meraka.
  1. Informasi tentang bagaimana menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
  2. Informasi tentang perusahaan.
  3. Penjelasan tentang proyek-proyek tim dan bagaimana proyrk-proyek tim berhubungan dengan tujuan-tujuan organisasi.
  4. Umpan-balik konstruktif tentang kinerja.
  5. Satu kadar kemandirian.
  6. Penghargaan ketika mereka mendapatkannya dan tanpa meminta.
  7. Kesan ikut memiliki.
  8. Kepekaan atasan pada pengaruh yang dimiliki pesan bawahan.
  9. Cara Mengembangkan Otorisasi
Maka, untuk menjadikan komunikasi yang lebih efektif dengan para anggota tim yang melapor kepada atasan, seorang atasan haruslah mengambil sikap seperti:
  1. Adil dan tidak pilih kasih.
  2. Menghargai kinerja dan kerja keras bawahan.
  3. Berusaha sejujur mungkin dan arahkan bawahan sekuat mungkin.
  4. Etis tentang bisnis perusahaan dan luwes dengan masalah-masalah individual.
  5. Memperjelas tentang siapa yang bertanggungjawab dan untuk apa.
  6. Bersifat empati dan berusaha untuk memahami situasi-situasi dari pandangan-pandangan bawahan.
  7. Sadar atas keadaan emosi bawahan.
  8. Peka pada pengaruh yang dimiliki pesan atasan terhadap bawahan.
  9. Memonitor komunikasi monverbal, terutama sekali nada suara.

Berkomunikasi dengan Atasan

Ketika seorang bawahan ingin berkomunikasi secara efektif dengan sesorang yang mempunyai tanggungjawab dan posisi yang lebih tinggi di dalam organisasi, maka dapat dimulai dengan mengambil petunjuk-petunjuk yang dapat dipelajari.

Komunikasi dengan atasan sebaiknya lebih formal dibanding komunikasi dengan orang lain, dengan memperhatikan kaidah berikut:
  1. Memberikan informasi yang secara langsung melayani tugas-tugas pembuatan keputusan atasan.
  2. Menyampaikan ide-ide tentang proyek-proyek spesifik.
  3. Menyampaikan keluhan-keluhan dan masalah-masalah penting yang akan menguntungkan dari perhatian atasan.
  4. Usulan-usulan yang dipikirkan dengan baik untuk memperbaiki prosedur-prosedur.
  5. Informasi laporan yang mapan.
  6. Hindari berkomunikasi tentang persoalan-persoalan lain yang tidak mempengaruhi kinerja, seperti hubungan pribadi.

Referensi:
Gie, The Liang. 2007. Administrasi Perkantoran Modern, Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty.
Sukoco, Badri M. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta : Erlangga.